Ruang Tamu PKN Mengeratkan Kembali Silaturahmi Alumni PBSI dengan Menggelar Pentas Seni
Untuk menghangatkan kembali tali silaturahmi antara alumni, dosen, dan mahasiswa PBSI, Ruang Tamu PKN gelar Pentas Seni Alumni dan Dosen yang dilaksanakan pada Minggu (22/10/23) di lobi timur FITK UIN Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh alumni PBSI dari berbagai angkatan; mulai dari angkatan pertama pada tahun 2008, hingga angkatan 2019 yang beberapa telah resmi menyandang gelar sarjana.
Ketua IKAL (Ikatan Alumni) PBSI, Firman, juga turut hadir dalam acara tersebut. Menurutnya, walaupun alumni tidak bisa seluruhnya hadir karena ada agenda yang cukup krusial dan beberapa memiliki kesibukan yang lain, tetapi tidak menyurutkan rasa semangat Firman untuk membersamai adik-adiknya. "Alumni belum sepenuhnya bisa hadir karena ada kendala dan kesibukan, mereka juga sudah ada di tempat-tempat strategis yang bisa berkontribusi ke prodi. Saya maunya alumni tidak ada gap agar bisa sama-sama dan bekerja sama antara mahasiswa dan himpunan dalam kegiatan," jelas alumni pertama dari prodi PBSI itu. Ia juga turut mengungkapkan rasa bangganya karena nama PBSI senantiasa harum dan makin dikenal di kementerian-kementerian karena acaranya yang sering melibatkan pihak eksternal yang cukup mempunyai pengaruh penting.
Alumni PBSI yang menjabat sebagai Ketua IKAL PBSI dari 2020 itu juga menyoroti pentingnya memaknai arti keluarga bagi IKAL PBSI agar mampu kolaboratif dalam bekerja sama untuk kemajuan prodi. Selain itu, harapannya, IKAL PBSI semoga segera memiliki sekretariat atau base camp sebagai ajang diskusi. "Perlu ada tempat atau base camp untuk IKAL PBSI. Dan yang terpenting, ikatan alumni harusnya jadi ajang silaturahmi, jangan ada gap, tetapi harus berbaur dengan manusia lain. Anggap alumni menjadi sebuah keluarga," ucap Firman.
Turut pula hadir Selfia Darmawati yang merupakan alumni PBSI angkatan 2017. Ia mengucapkan rasa harunya karena PBSI diamanahkan menjadi tuan rumah dalam Ruang Tamu PKN dan membuat acara khusus untuk alumni. "Acara ini menjadi ajang berkumpul dan ajang reunian karena biasanya sulit bertemu. Dan PBSI memang lekat dengan unsur sastra dan budaya, acara seperti ini momennya juga cocok untuk kerja-kerja budaya," ucap Selfia. Alumni PBSI yang tertarik pada kajian gender itu juga tertarik pada penataan venue dari Ruang Tamu PKN. Menurutnya, venue Ruang Tamu PKN terbilang keren dan mengimani persoalan kesetaraan. "Venue-nya keren. Biasanya panggung dan penonton ada sekat, tetapi di sini tidak ada sekat, semuanya terasa sama dan setara," pungkas Selfia.
Gia Kemala, alumni PBSI angkatan 2017, yang juga menjadi vokalis dalam LSO Sakustik HMPS PBSI angkatan 2018 juga turut menyampaikan rasa bangganya karena PBSI menjadi salah satu titik terpilih dari terselenggaranya Ruang Tamu PKN. "Ciputat itu terkenal dengan pegiat budaya seperti Danarto, Jamal D. Rahman, dan Putu Wijaya. Semoga, kerja-kerja kebudayaan tidak hanya di Oktober saja. Rasanya cukup bangga, berarti PBSI punya kapasitas yang keren," terang Gia. Sesuai dengan tajuk acaranya, pentas seni turut memeriahkan area lobi timur.
Mulai dari penampilan musikalisasi puisi yang dipersembahkan oleh alumni, penampilan pembacaan puisi dari dosen PBSI, hingga penampilan LSO Sakustik yang turut menghangatkan suasana dengan mengajak seluruh peserta menyenandungkan lagu kenangan dan bait-bait puisi yang diubah menjadi syair lagu.