Ruchman Basori: Menjadi Guru Besar itu Mudah, Tapi Memulainya yang Sulit
Ruchman Basori: Menjadi Guru Besar itu Mudah, Tapi Memulainya yang Sulit

Gedung FITK, BERITA FITK Online – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Rapat Dosen untuk Persiapan Perkuliahan Semester Genap Tahun Akademik 2022/2023. Rapat Dosen tersebut dilangsungkan pada Selasa, (21/2/2023) di Teater Prof. Dr. Mahmud Yunus lantai 3 fakultas.

Dalam kesempatan tersebut, FITK menghadirkan dua narasumber di antaranya Direktur GTK Madrasah, Dr. Muhammad Zain, M.Ag. dan Kasubdit Ketenagaan Diktis, Ruchman Basori, M.Ag. Ruchman diminta menyampaikan strategi peningkatan jabatan fungsional dosen Lektor Kepala dan Guru Besar.

Ruchman biasa ia disapa, menyampaikan sejumlah poin penting tentang strategi peningkatan jabatan fungsional dosen Lektor Kepala dan Guru Besar.

“Bapak-ibu, syarat menjadi Gubes itu mudah dan tidak banyak. Syarat utamanya cuma ada tiga. Pertama Scopus, kedua Kum, dan ketiga adalah syarat tambahan. Syarat tambahan ini meliputi hibah penelitian minimal 100 juta akumulasi atau membimbing satu disertasi sampai lulus, atau menguji tiga disertasi kampus sendiri maupun kampus lain yang judul disertasinya sesuai dengan disiplin ilmu. Jadi kelihatannya mudah, tapi yang sulit itu memulai untuk menulisnya,” ucapnya disambut riuh peserta rapat.

Ia meminta, mulai sekarang dosen FITK UIN Jakarta yang sudah Lektor Kepala untuk serius dan fokus mengurus administrasi Guru Besar. Menurutnya ada 16 poin checklist yang harus dipenuhi untuk mengajukan menjadi guru besar.

“Pulang dari sini, tolong Bapak-ibu yang sudah Lektor Kepala mulai serius untuk mengurusi administrasi guru besar. Silakan persiapkan syarat-syaratnya. Semua syaratnya harus di-pdf-kan dalam satu file. Konsultasikan juga ke bagian Kepegawaian UIN. Jika dirasa kurang paham, boleh minta bantuan anak, istri atau suami atau dosen muda. Tapi tentu harus diperhatikan koinnya mereka. Bapak-ibu butuh poin, dosen muda butuh koin,” terangnya dengan tertawa.

Pada akhir penyampaian materinya, Ruchman menyampaikan pesan kepada dosen dan calon Guru Besar FITK UIN Jakarta untuk menjaga empat kesucian.

Sampean ingin menjadi rektor, warek, dekan atau apa pun itu ini harus selamat- “jagalah empat kesucian”. Pertama kesucian intelektual, pastikan ketikan saudara menulis artikel atau buku terjamin dari plagiarisme. Biasanya, kalau sudah ada catatan begini, mau jadi rektor nanti ada laopran dari orang-orang. Yang kedua, Kesucian Finansial, jangan samape sampean terjerat korupsi dan penyalahgunaan jabatan,” tegasnya.

“Ketiga, Kesucian Biologis, dosen mahasiswa jangan ganggu atau chat mahasiswi di tengah malam. Saya tahu semua kareana BA acara ada di meja saya. Yang terakhir, keempat, Kesucian Ideologis, pastikan para dosen, para pegawai FITK UIN Jakarta adalah orang yang loyal terhadap NKRI, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, memahami kebangsaan dan keberagaman dalam satu tarikan nafas,” pungkas Alumni PAI UIN Walisongo Semarang itu. (MusAm)