Solusi Masalah dengan Awareness Ke-Enam “Kesadaran akan Visi Ilahi-Awareness of Vision”
Salah satu yang hancur dan bahkan bisa hilang ketika seseorang memiliki masalah adalah visi, impian, dan cita-cita. Ketika seseorang kehilangan visi, maka akan kehilangan antusiame, semangat, dan gairah dalam hidup.
Visi bagaikan cahaya yang jika hilang akan meredupkan sebuah ruangan jiwa. Pada saat jiwa gelap gulita, maka kita akan berjalan kehilangan arah bagaikan seorang pilot yang kehilangan peta, sehingga akan salah turun.
Masalah dan masalah adalah hal yang tidak bisa dihilangkan dalam kehidupan manusia, sejak manusia dilahirkan dengan segudang masalah sampai akhir hayatnya, hampir dipastikan bahwa tidak ada manusia di atas muka bumi yang tidak ada masalah.
Manusia memiliki keahlian mersepon sebuah permasalahan. Dalam, hal ini ada tiga tipe dalam hal visi.
Pertama, membuang semua visi dan cita-cita dalam kehidupanya. Masalah memaksa dirinya untuk membunuh visi kehidupan. Baginya jika ingin tidak ada masalah, maka berhentilah membuat visi. Semakin visi dibuat, maka masalah semakin berat kepadanya. Baginya hidup harus mengalir bagaikan air saja, tidak usah dilawan atau direncanakan karena semakin merencanakan justru semakin banyak yang tidak menjadi nyata. Tipe pertama adalah tipe dari kelompok yang pesimis dan mudah menyerah bahkan sebelum perang itu dimulai.
Kedua, tetap memiliki visi, namun tidak ada tindakan nyata. Dalam hatinya yang ada adalah keraguan dan kecemasan, sisanya adalah harapan. Jika dibuat prosentasi, tentu saja lebih banyak kecemasan dan kegelisahan dibandingkan harapan dan keyakinan. Terkadang semangat dan terkadang lelah putus asa. Visi seringkali terlintas dalam pikirannya, namun dirinya tidak memiliki kemampuan untuk menjadikan visi itu menjadi nyata. Baginya visi adalah hanya masa lalu yang penuh kenangan, namun sekarang telah terbuang.
Sementara ketiga, mereka yang dengan adanya masalah justru semakin kuat dan kompak dalam membangun visi. Visi yang tadinya tanpa jiwa jutsru menjadi lebih hidup ketika menemukan masalah. Layaknya pembuatan kue, yang semakin terasa nikmat ketika dibentuk pola berkali-kali.
Jika pertama adalah pesimis, sementara kedua “up & down” dan yang ketiga adalah optimis dan penuh tindakan nyata menuju visi. Saya ingin membagikan cerita tentang kisah seorang pendaki Gunung Himalaya yang sangat menginpirasi.
Dikisahkan dalam buku The7Awareness, di sepanjang menuju Hilamaya banyak sekali tengkorak dimana-mana, sampai suatu hari terdengar ada seorang pendaki yang berhasil menaiki Hilamaya pertama kalinya. Mendengar berita tersebut langsung banyak media penasaran. Mereka menunggu di pos pertama pendakian sampai akhirnya yang ditunggu datang. Para wartawan bertanya, “Apa rahasia Anda bisa mendaki Himalaya, sementara di sini banyak tengkorak mati menuju puncak Himalaya. Lalu pendaki ini menjawab, “Pada saat kaki saya masih di Himalaya, namun hati saya sudah di puncak Himalaya.” katanya
Mari kita bahas rahasia suskes pendaki Himalaya ini. Gunung Himalaya adalah masalah atau tantangan, serupa dengan seseorang yang memiliki masalah. Seorang alumni pelatihan The7Awareness, ibu ini memiliki hutang empat Milyar oleh perbuatan mitra bisnisnya yang mendzoliminya. Ketika dirinya mengeluh dan mengatakan, “Sampai saya mati, hutang ini tidak mungkin saya lunasi Pak Naqoy,” katanya.
Saya bertanya, “Apa ibu memiliki impian terbesar dalam hidup?” “Saya ingin Indonesia jadi kiblat fashion Muslim dunia pak” katanya. “Tapi saya ragu sekarang bicara dunia, karena bicara tentang diri saya saja sudah menyerah” tambahnya. “Ternyata dunia terlalu kejam yah pak, saya tidak menyangka teman baik satu perusahaam bisa melakukan ini kepada saya” katanya. “Saya tiap hari lari dari para penagih hutang yang membuat keluarga saya ikut mengalami stress beberapa waktu yang lama” katanya
“Baik bu, saya sudah mendengar semua, apakah masih ada yang ingin ibu sampaikan,” saya menjawab. “Tidak ada pak,” katanya. “Saya siap menunggu nasihat terbaik dari Pak Naqoy,” sambil menunjukan wajah yang sungguh-sungguh.
“Baik Bu, saya akan memberikan nasihat terbaik saya. Ibu buka hati dan pikiran yang seluas-luasnya, sehingga bisa menjadikan pertemuan kita hari ini adalah berkah.”
“Yang pertama dan utama adalah hati ibu ini sudah penuh dengan selain Allah” kata saya, tapi sepertinya ibu tidak setuju dengan ucapan saya lalu mengatakan, “Kok bisa begitu Pak. Saya kan tiap hari berdoa bahkan sambil menangis kehadapan Allah. Masalah saya ini sangat berat sampai saya sendiri merasa tidak sanggup memikulnya” katanya.
“Mengapa saya mengatakan itu kepada ibu? Karena selama ini yang ada dalam otak dan hati ibu adalah hutang empat milyar, bahkan dalam ibadah kepada Allah juga selalu mikirin hanya hutang empat milyar,” kata saya. Saya melanjutkan “Permahkah ibu masukan lagi visi terbesar ibu di dunia ini” saya mengatakan. Ibu terdiam dan bingung apa yang saya maksudkan visi besar itu. Lalu dirinya bertanya, “Apa sebenarnya visi terbesar itu Pak?” katanya.
“Dalam Alquran, ketika Allah bertanya kepada Ibrahim, hendak kemana engkau pergi wahai Ibrahim, lalu Ibrahim menjawab “Aku pergi menghadap Tuhanku” “Jadi visi manusia terbesar adalah bagaimana mendekatkan diri kepada Allah, sehingga Allah benar-benar ada bukan hanya dalam ucapan namun dalam hati kita terdalam. Saya setuju dengan ibu, bahwa hutang empat Milyar itu besar, ketika Allah dalam hati, maka kita yakin bahwa semuanya mungkin saja bisa berubah di hadapan Allah, karena Allah Maha Besar,” saya menjelaskan dengan jelas sekali.
“Iya pak, saya baru sadar selama ini hutanglah yang terbesar, sementara Allah hanya dalam ucapan saja selama ini, bahkan dalam sholat dan setelah sholat tetap keraguan ini selalu ada. Terima kasih Pak. Hari ini saya sangat bahagia sekali,” katanya. “Nah, inti dari yang saya ucapkan adalah yang barusan tadi ibu sampaikan, yaitu bahagia, sekarang bisa tidak ibu menjaga perasaan bahagia dalam hati ibu selama satu bulan minimal, atau paling minim 21 hari, sehingga sikap positif benar-benar menjadi nyata dalam kehidupan ibu.”
“Dalam doa juga serupa, yang sebelumnya sedih karena tidak yakin atau masih ragu apakah Allah akan membalas doa kita namun sekarang setiap habis doa tunjukan kebahagiaan layaknya ibu selesai rapat dengan menejer bank dan dia akan memberikan pinjeman kepada ibu, maka keluar dari rapat dengan manajer tersebut wajah pasti berseri,” saya menjelaskan. “Saya mengerti sekarang pak, masalah ini justru harus membuat saya memiliki visi besar bukan justru masalah yang saya besarkan, alhamdulillah pak” katanya.
Akhirnya kita semua menemukan pencerahan seperti dalam buku 21 Days Tobe Trans Human, bahwa semua cita-cita bisa terwujud jika kita memiliki kesungguhan merawat visi kita. Dalam kutipan buku tersebut, saya tulis bahwa “Enrich your vision every day.” Perbesarlah visimu setiap hari, bukan setiap tahun, karena ketika visi tidak diperbesar masalah yang akan datang lebih besar kepada hidup kita.
NAQOY, Ketua ALTAR -IKALUIN FITK & Founder Rumah Kesadaran.