TAWADUKMU KEPADA ALLAH MENGANGKAT DERAJATMU
TAWADUKMU KEPADA ALLAH MENGANGKAT DERAJATMU

Ahmad Thib Raya | Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta |

Bahagian ketiga dari pesan Rasulullah di dalam hadisnya di atas adalah kalimat yang berbunyi: وَلَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ yang berarti “Tidak ada yang didapatkan oleh seseorang yang tunduk/patuh serta merendah kepada Allah kecuali Allah mengangkat derajatnya.” Maksudnya, “Seseorang yang tunduk, patuh, merendah terhadap Allah, diangkat derajatnya oleh Allah.”

Jika kita Tarik pengertian terbalik dari apa yang dikatakan oleh Rasulullah di atas, maka kita akan berkata: “Siapa yang ingkar, kafir dan sombong terhadap Allah, maka Allah akan merendahkan derajatnya, bahkan menjadikannya manusia yang hina.”

Yang dimaksud dengan tunduk dan patuh itu adalah ketaatan dan kepatuhan dalam melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan Allah swt. Yang dimaksud dengan merendah itu adalah ketidaksombongan seseorang terhadap Allah, dengan mengingkari keberadaan-Nya, mengingkari nikmatnya.

Bahkan, patuh, tunduk, dan merendah kepada Allah akan menyebabkan manusia juga merendah kepada sesama manusia. Orang yang merendah terhadap Allah juga akan merendah terhadap sesame manusia. Mari kita perhatikan apa yang telah disebutkan oleh Umar ibn al-Khattab di dalam hadis berikut: عَنْ عَابِسِ بْنِ رَبِيعَةَ، قَالَ: قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ تَوَاضَعُوا فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «مَنْ تَوَاضَعَ لِلَّهِ رَفَعَهُ اللَّهُ فَهُوَ فِي نَفْسِهِ صَغِيرٌ وَفِي أَعْيُنِ النَّاسِ عَظِيمٌ، وَمَنْ تَكَبَّرَ وَضَعَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَهُوَ فِي أَعْيُنِ النَّاسِ صَغِيرٌ وَفِي نَفْسِهِ كَبِيرٌ، وَحَتَّى لَهُوَ أَهْوَنُ عَلَيْهِمْ مِنْ كَلْبٍ أَوْ خِنْزِيرٍ.

Dari Abis bin Rabi’ah, dia berkata bahwa Umar Ibn al-Khattab pernah berkata di atas mimbar: “Wahai manusia, merendahlah, tawadu’lah, jangan sombong, sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang tawadu’ dan merendah kepada Allah, Allah akan mengakangkat derajatnya.” Orang seperti ini adalah orang yang dalam pandangan dirinya adalah kecil, sedangkan dalam pandangan manusia dia besar dan mulia. Barangsiapa yang sombong (kepada Allah dan manusia) akan direndahkan oleh Allah. Orang seperti itu adalah orang yang di mata manusia kecil, tidak mempunyai apa-apa, dan dalam pandangannya sendiri adalah orang yang mulia dan hebat. Bahkan, dia adalah manusia yang lebih hina daripada anjing atau babi.”

Sebahagian orang tidak menyadari tentang hal ini. Dia menyangka bahwa kepatuhannya terhadap Allah adalah sesuatu yang sia-sia, sesuatu yang tidak ada gunannya. Padahal kepatuhan, ketundukan, dan merendahnya seseorang terhadap Allah akan menyebabkan Allah mengangkat derajatnya, tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat.

Oarng yang selalu patuh dan taat dan merendah kepada Allah selalu memandang dirinya kecil, tidak mempunyai apa-apa, tidak memiliki kedudukan apa-apa, sementara di mata Allah dan di mata semua manusia dia adalah manusia yang mulia, manusia hebat, dan manusia yang memiliki derajat yang tinggi.

Sebaliknya, orang yang sombong terhadap Allah, tidak mau patuh kepada Allah, dan sombong terhadap sesama manusia selalu memandang dirinya amat terhormat, sangat mulia, dan sangat hebat. Padahal orang seperti itu, adalah orang yang sangat kecil, tidak mempunyai apa-apa, dan tidak memiliki kemulaian di mata Allah dan di mata manusia.

Oleh sebab itu, untuk meraih kemuliaan dan derajat yang tinggi di sisi Allah, di dunia dan di akhirat, bertawadu’lah kepada Allah dengan patuh dan taat kepada perintah-perintah-Nya dan meninggalkan yang dilarang Allah. Itulah arti tawadu’ kepada-Nya.

Bertawadu’klah pula terhadap sesama manusia dengan merendah kepada mereka, agar dihormati dan dihargai oleh mereka serta diangkat pula derajatmu oleh Allah. Dengan begitu, engkau mendapatkan kedudukan dan derajat yang tinggi di sisi Allah di dunia dan akhirat.

Wallaahu a”lam bi al-shawaab. Semoga bermanfaat. Aamiin. Jakarta-Matraman, Rabu pagi, tanggal 24 Mei 2017