TEMAN FB BERTANYA, SAYA MENJAWAB
TEMAN FB BERTANYA, SAYA MENJAWAB

Dari tulisan saya pagi ini, ada kawan FB yang bertanya keoada saya. Pertanyaannya dalah sebagai berikut. "Syukran prof. Ini sekalian mau tanya prof. Mengenai perkara yang menolong kita nanti di alam kubur selain dari ilmu yg bermanfaat, amal sholeh ada juga Anak yang sholeh. Yang ingin saya tanyakan" Anak yang sholeh itu apakah anak kandung...?? Dan bagaimana seandainya orang yang meninggal tidak mempunyai anak kandung..??

Pertanyaan ini sangat menarik untuk saya jawab. Sebelum saya jawab pertanyaan itu, ada baiknya saya tampilkan sebuah hadis Rasulullah yang terkait dengan pertanyaan itu. Hadis itu berbunyi: ‏ ‏عن ‏ ‏أبي هريرة ‏ ( ‏أن رسول الله ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏ ‏قال ‏ ‏إذا مات الإنسان انقطع عنه عمله إلا من ثلاثة أشياء من صدقة ‏ ‏جارية ‏ ‏أو علم ينتفع به أو ولد صالح يدعو له ‏ ) .

Dari Abu Hurairah r.a. Ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: "Apabila manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya, kecuali 3 hal: 1) Sadakah jariyah (yang pahalanya mengalir terus), 2) ilmu yang bermanfaat yang telah diajarkannya, atau anak yang saleh yang mendoakan baginya." HR. Abu Dawud.

Ada bebrapa catatan yang bisa dipetik dari hadis di atas. Tiga yang disebutkan di atas bukanlah keseluruhannya, bukan semuanya. Tetapi cukup memiliki salah satu di antara tiga. Hal ini dapat dilihat dari kata penghubung yang digunakan di dalam hadis itu adalah kata او (aw), bukan kata و (wa). Kata او itu berarti "atau" yang menunjukkan arti pilihan, bukan semuanya. Sedangkan kata و (waw) menunjukkan arti "dan."

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa yang dimaksud adalah salah satu dari tiga itu. Memiliki sadakah jariah, sudah cukup. Kalau tidak dapat memiliki sedekah jariah, dia usahakan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada orang lain. Kalau tidak bisa yang kedua ini, dia usahakan yang ketiga, yaitu memiliki anak yang saleh yang mendoakannya, baik sewaktu masih hidup, maupun setelah meninggal dunia. Kalau seseorang memiliki ketiga-ketiganya lebih baik dan lebih bagus lagi. Usahakan minimalnya, yaitu mendapatkan salah satu dari tiga hal itu.

Berkaitan dengan hal yang ketiga ولد صالح (walad-in shalih-in= anak yang saleh) muncul pertanyaan, "Apakah yang dimaksud dengan anak itu adalah anak kandung atau bukan?" Mari kita simak uraian berikut.

Kata ولد di dalam bahasa Arab berarti "anak". Kata ini menunjukkan makna yang bersifat umum, baik anak kandung yang memiliki hubungan darah dengan orang tuanya, maupun bukan anak kandung, yang tudak memiliki hubungan darah dengan kedua orang tuanya. Kata "anak" yang menunjukkan hubungan darah dengan orang tuan digunakan kata ابن (ibn) atau بن (bin). Seperti, احمد بن محمد (Ahmad bin Muhammad), berrati Ahmad itu adalah anak kandung Muhammad. Sedangkan احمد ولد محمد bisa jadi menunjukkan putra kandung atau bukan putra kandung Muhammad.

Dengan demikian yang dimaksud dengan kata ولد (walad) di dalam hadis adalah setiap anak yang lahir dari hubungan darah orang tuanya atau bukan anak kandung, seperti anak tiri, anak angkat, anak murid, anak binaan, anak buah, anak bimbingan, anak bimbingan akademik, anak bimbingan skripsi, anak bimbingan tesis, dan anak bimbingan disertai, dan segala manusia yang dipandang sebagi anak. Yang menjadi dalam kata ولد (walad) adalah bimbingan, pendidikan, pembinaan yang diberikan kepadanya sehingga menjadi anak yang saleh.

Karena, binalah semua orang yang ada di bawah bimbingan, pembinaan, dan pendidikan dengan pembinaan yang baik sehingga kelak menjadi anak yang baik dan saleh yang dapat mendoakan untukmu, yeritama setelah engkau kembali kehadirat Allah. Doa mereka untukmu akan seantiasa kamu terima di akhirat kelak. Itulah yang dimaksud amal yang tidak putus itu.

Perbanyaklah ketiga hal itu agar menjadi amalmu yang tidak akan pernah putus pahalanya. Bersedekah jariahlah sebanyak-banyaknya sesuai dengan kemampuanmu. Berikankah ilmu yang bermanfaat sebanyak-banyaknya ilmu. Dan didiklah anak kandungmu maupun anak-anakmu yang lain, yang ada di bawah bimbingan, pendidikan, asuhan, fan pembinaanmu agar menjadi anak yang saleh, yang kelak dapat mendoakan engkau. Kalau tidak bisa semuanya, usahakan salah satunya. Kalau engkau tidak memiliki anak, maka perbanyaklah yang dua. Berbahagialah orang yang memiliki ketiga-tiganya.

Semoga ada manfaatnya. Semoga Anda mampu mengusahakan ketiga-tiganya. Kalau tidak bisa semuanya, salah satunya, atau dua di antaranya. Aamiin. Wallaahu a'lam bi al-shawaab. Jawaban ini ditulis dalam perjalanan dari Matraman menunju Kampus FITK UIN Jakarta di Ciputat, Selasa pagi, tanggal 22 November 2016.

[page_visit_counter_md id="<1891>"]