Workshop Pengelolaan Media Sekolah Ikut menjadi Topik dalam Acara Ruang Tamu PKN
Rangkaian acara dalam Ruang Tamu Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) tidak hanya menyasar para pegiat budaya, civitas UIN Jakarta, atau dari mahasiswa saja, tetapi juga menyasar kalangan pelajar yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman literasi. Oleh karena itu, pada hari ketiga Ruang Tamu PKN, digelar Workshop Pengelolaan Media Sekolah untuk Siswa SMA. Workshop ini dilaksanakan pada Minggu (22/10/23) di lobi timur FITK UIN Jakarta.
Perwakilan dari sekolah memadati area lobi timur. Sekolah yang hadir berasal dari SMPN 2 Tangsel, SMKN 7 Tangsel, SMA Al-Hasra, dan SMA Darussalam. Mereka turut aktif mengikuti diskusi untuk memperkaya pemahaman literasi masing-masing.
Pemateri berasal dari alumni PBSI UIN Jakarta, yakni Rizki Ramadan yang saat ini menyandang status sebagai Sastrawan Muda Betawi dan Syakir NF yang tengah menjadi Wartawan NU Online. Keduanya membahas mengenai bagaimana aktivitas literasi dapat dimanfaatkan sebagai bahan media pembelajaran di sekolah SMA.
Rizki memaparkan mengenai jenis-jenis karya yang bisa dimuat dalam media sekolah, serta cara-cara untuk menulis karya sastra yang bisa ditampilkan dalam media sekolah. Ia menyampaikan bahwa puisi, cerpen, drama, cerbung (cerita bersambung), dan resensi, merupakan jenis-jenis karya yang bisa dipertimbangkan. Menurutnya, ada beberapa hal yang diperhatikan dalam menulis, yakni pertama adalah menentukan tema agar kita tau bagaimana cerita tersebut akan berjalan. Kedua, merumuskan tujuan agar bisa mengonsep dari apa yang ingin kita tampilkan dalam tulisan. Ketiga, mengumpulkan bahan dari berbagai sumber dan juga refleksi kehidupan, dan yang terakhir yakni mengembangkan gagasan agar narasi yang dirangkai sifatnya tidak stagnan.
Beda dari apa yang dipaparkan Rizki, Syakir menyampaikan mengenai cara menulis esai dengan tajuk "Mencipta Esai yang Aduhai dengan Lihai". Syakir banyak menggarisbawahi mengenai bahan tulisan yang bisa didapatkan melalui kehidupan di sekitar. "Belajar menulis esai itu dari yang terdekat dulu saja. Bahan tulisan bisa dimulai dari yang kita lihat dulu saja. Misal Hari Santri bisa diulik sejarahnya, bisa dicari narsum yang mengetahui soal sejarah Hari Santri, atau bisa mengulas tentang sudut pandang dari santrinya," ucap Syakir.
Kedua pemateri sama-sama menerangkan soal pentingnya memahami EYD dalam kepenulisan, serta menyarankan untuk peserta supaya memperkaya bahan tulisan dengan aktif membaca buku dan berefleksi terhadap pengalaman dalam kehidupan.