WUJUD KASIH SAYANG SUAMI TERHADAP ISTERINYA
Begitu banyak wujud kasih dan sayang suami terhadap isteri yang merupakan manivestasi dari rasa kasih dan sayang yang ada di dalam hatinya.
Salah satunya adalah mencarikan nafkah yang halal untuk keluarga, isteri dan anak-anaknya. Pekerjaan yang halal akan melahirkan penghasilan yang halal, jika proses dan perolehannya dilakukan dengan cara yang halal pula. Pemberian penghasilan dan makanan yang halal kepada isteri dan anak-anak merupakan wujud kasih sayang suami terhadap isterinya. Makanan yang halal ini akan membawa keberkahan dalam kehidupan keluarga. Sebaliknya, memberi makanan yang bersumber dari yang haram, bukanlah wujud kasih sayang suami terhadap isterinya. Karena hal itu akan membahayakan kehidupan keluarga, kehidupan isteri dan anak-anak.
Kita menyaksikan tidak sedikit keluarga dalam kehidupan berumah tangga, di mana suami belum mendapatkan pekerjaan yang dapat menghasilkan sumber kehidupan keluarga yang memadai. Sementara sang isteri memiliki pekerjaan yang menghasilkan penghasilan tetap yang memadai untuk kelaurga. Suami hanya bersenang-senang dengan gaya hidupnya sendiri. Setiap pagi, kerjanya tidur. Setiap siang dan malam keluyuran ke mana-mana. Sedangkan isteri setiap pagi, bahkan sepajang hari menyiapkan segalanya untuk keluarga, termasuk untuk suami dan anak-anaknya. Semua pekerjaan rumah tangga harus dikerjakan oleh sang isteri, yang kesibukannya dengan pekerjaan kantornya sudah bukan main banyaknya. Suami yang seperti ini adalah suami yang tidak memiliki sifat kasih sayang dan rasa tanggung jawab terhadap keluarganya.
Tidak susah bagi suami untuk membantu isterinya, jika di dalam hatinya ada rasa kasih sayang terhadap isterinya. Setiap pagi dia ikut membantu isterinya menyiapakan segala kebutuhan keluarga, untuk dirinya dan untuk anak-anaknya. Ketika isterinya ada di kantor, dia harus membantu isterinya mengurus anak-anaknya. Menyiapakn susu bagi anak-nya yang masih kecil, memandikannya, dan mengasuhnya serta menyiapkan makanan bagi anak-anaknya yang sudah balita dan remaja. Suami yang membantu melaksanakan sebahagian darti tugas-tugas isteri yang tidak berdaya karena tugas-tugasnya di kantornya adalah profil suami yang memiliki sifat kasih sayang di dalam hatinya.
Membimbing dan menuntun isterinya untuk melakukan kebaikan dan perbuatan-perbuatan baik merupakan salah satu wujud kasih sayang suami terhadap isteri. Jika isteri melakukan kesalahan, dia mengarahkannya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang untuk memperbaiki dirinya dari kesalahan. Jika isteri enggan melakukan kebaikan, maka sang suami harus mendorong atau menarik isterinya untuk dapat berbuat baik, dan bahkan melakukan perbuatan yang terbaik.
Prinsip hidup yang harus diperpegangi oleh setiap suami adalah apa yang telah difirmankan oleh Allah di dalam QS. Al-Tahrim [66]: 6: “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka.” Neraka adalah simbol kesengsaraan yang di alami manusia, tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Menyelematkan isteri dari kesengsaraan yang dilakukan oleh suami merupakan salah satu wujud kasih sayang suami terhadap isterinya.
Memang kehidupan berumah tangga yang di dalamnya hidup bersama dua insan yang berbeda jenis, yang memiliki sifat dan watak yang berbeda, dan berlatar belakang kehidupan dan keluarga yang berbeda pula, bukanlah sesuatu yang mudah untuk dijalani. Itulah sebabnya, saya kira, Rasulullah meginformasikan kepada kita kriteria calon suami atau isteri, yang memiliki 4 kriteria sebagai berikut, yaitu 1) gagah/cantik tampilannya, 2) memadai kemampuan ekonominya, 3) baik keturunannya, dan 4) baik agamanya dan mulia akhlaknya. Mungkin tidak ada manusia yang sempurna seperti ini. Tetapi Rasulullah menekankan, dahulukanlah yang baik agama dan akhlaknya. Agama dan akhlaknya yang baik akan senantiasa meuntunnya ke jalan yang benar.
Begitu banyak yang sebenarnya bisa ditampilkan sebagai wujud kasih sayang suami terhadap isteri. Tetapi dari semua itu dapat disimpulkan bahwa inti dari wujud kasih sayang suami terhadap isteri adalah membantu isteri dalam menyelesaikan tugasnya, baik yang terkait dengan rumah tangganya maupun tugas-tugas formalnya dan suami mampu melaksanakan hal-hal yang baik bagi isteri dan keluarganya. Dengan begitu, suami dan isteri mampu mencapai kehidupan rumah tangga yang penuh kasih sayang.
Semoga rumah tangga kita menjadi rumah tangga yang di dalamnya penuh dengan kasih sayang dan saling menyayangi. Aamiin. Wallaahu a’lam bi al-shawaab. Jakarta-Matraman, Senen pagi, tanggal 8 Agustus 2016.