Antusias Memperingati Seabad Pramoedya Ananta Toer: Dari Pameran, Diskusi, hingga Menonton Film Bersama
Antusias Memperingati Seabad Pramoedya Ananta Toer: Dari Pameran, Diskusi, hingga Menonton Film Bersama

WhatsApp Image 2025-03-03 at 09.26.44

Gedung FITK, Berita FITK Online - Pada tanggal 25-27 Februari, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan peringatan Seabad Pramoedya Ananta Toer dengan tajuk ”Suara yang Tak Pernah Padam”, atas kolaborasi antar komunitas yang terdiri dari Tukar Pandang, Pojok Baca Danarto, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Komunitas Lorong, dan Sakustik, serta didukung oleh ketua program PBSI, Dr. Ahmad Bahtiar, M.Hum. Acara ini mencakup pameran arsip, diskusi sastra, dan pemutaran film Bumi Manusia untuk mengenang serta mendalami pemikiran dan warisan intelektual Pramoedya Ananta Toer.

Rangkaian acara dimulai pada Selasa, 25 Februari, dengan pameran bertajuk ”Mengingat Kembali Pram: Arsip, Tulisan, dan Warisan” yang bertempat di ruangan KI-K.0308,00 lantai 3 gedung Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Pameran ini menampilkan berbagai dokumentasi penting tentang Pramoedya Ananta Toer, termasuk foto sampul novel-novel Pram yang pernah dilarang beredar di era Orde Baru, foto-foto pribadi Pram, potret keluarganya, serta momen-momen bersejarah dalam hidupnya.

Di satu sudut pameran, terdapat beberapa artikel dari berbagai sumber yang membahas pemikiran dan sejarah Pram. Pada meja display, terdapat buku-buku fisik karya Pram, seperti Tetralogi Buru (Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, Rumah Kaca), serta karya lainnya, seperti Gadis dalam Cengkeraman Militer, Gadis Pantai, Larasati, Bukan Pasar Malam, Arok Dede, Jalan Raya Pos, Jalan Daendels, Sekali Peristiwa di Banten Selatan, dan lainnya.

Di samping meja display, terdapat meja reflektif di mana pengunjung dapat menuliskan kesan, pesan, atau kutipan favorit mereka tentang Pram dan menggantungkannya di ranting pohon kecil sebagai simbol bahwa pemikiran Pram akan terus tumbuh dan berakar dalam ingatan pembaca.

Pada hari kedua, Rabu, 26 Februari, digelar diskusi bertajuk "Warisan Perlawanan Pramoedya Ananta Toer: Memupuk Keberanian dari Karya Pram”, yang bertempat di Ruang Teater, lantai 3 FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Diskusi ini menghadirkan dua pembicara utama yakni Lambertus Berto Tukan, M.Fil, penulis dan peneliti lepas, serta Indah Fadhilla M.Hum, selaku dosen dari konsorsium sastra di PBSI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sebagai penutup rangkaian acara, pada Kamis, 27 Februari, digelar pemutaran film Bumi Manusia di Ruang Teater lantai 3 FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang ditonton oleh mahasiswa, dosen, dan khalayak umum. Film ini menjadi media refleksi bagi peserta untuk melihat bagaimana karya Pram diadaptasi dalam bentuk visual.

Dengan diadakannya acara ini, diharapkan pemikiran dan semangat Pramoedya Ananta Toer tetap hidup dalam generasi muda. Warisannya tidak hanya menjadi bagian dari sejarah sastra Indonesia, tetapi juga pendorong keberanian untuk terus berpikir kritis dan bersuara untuk keadilan.

Reporter: Irhamna/ Fakhri Ardan Naashir

WhatsApp Image 2025-03-03 at 09.26.44 (2)

WhatsApp Image 2025-03-03 at 09.26.44 (1)

WhatsApp Image 2025-03-03 at 09.45.27WhatsApp Image 2025-03-03 at 09.45.28