Dukungan Hibah Kuwait Perkuat Komitmen FITK UIN Jakarta dalam Membangun Masjid PPG
Dukungan Hibah Kuwait Perkuat Komitmen FITK UIN Jakarta dalam Membangun Masjid PPG

WhatsApp Image 2025-06-19 at 10.47.08

Gedung FITK, BERITA FITK Online – Komitmen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam mewujudkan pembangunan Masjid PPG semakin menguat dengan hadirnya dukungan hibah internasional. Hal ini tercermin dalam Rapat Koordinasi Panitia Pembangunan Masjid PPG yang dilaksanakan pada Kamis (19/6/2025), bertempat di Ruang Sidang Lantai 2 FITK.

Rapat ini dihadiri sejumlah panitia pembangunan masjid, jajaran pimpinan fakultas, serta konsultan perencana pembangunan. Hadir di antaranya Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum Dr. Yudhi Munadi, M.Ag., Kabag TU Iin Marlina, S.E., M.M., Ketua Panitia Nanang Qosim Yusuf, M.Psi., M.M., CDAI., serta I Made selaku konsultan teknis.

Dalam sambutannya, Dr. Yudhi Munadi mengungkapkan bahwa pembangunan masjid akan dilanjutkan dengan dukungan pendanaan dari berbagai pihak, termasuk hibah luar negeri.

“Selain dana awal warisan kepanitiaan lama sebesar Rp1,07 miliar, kita mendapat kabar baik berupa komitmen hibah dari Kuwait sebesar Rp2 miliar,” ujarnya. Namun, ia juga menyebut bahwa berdasarkan Rencana Anggaran Biaya (RAB), proyek ini masih memerlukan tambahan sekitar Rp3 miliar untuk penyelesaian keseluruhan.

Menurut Yudhi, fakultas menargetkan pembangunan rampung dalam satu tahun sejak peletakan batu pertama. Ia menekankan strategi penggalangan dana akan dilakukan secara masif, baik secara internal dari sivitas UIN Jakarta maupun eksternal, termasuk menjajaki kerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan perbankan mitra UIN Jakarta.

Ketua Panitia Nanang Qosim Yusuf menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan yang terus mengalir. Ia menyebut bahwa ide pembangunan masjid ini telah lama menjadi cita-cita sejak masa kepemimpinannya di organisasi alumni FITK (ALTAR), dan kini kembali mendapatkan momentum untuk direalisasikan secara konkret.

Dari sisi teknis, I Made selaku konsultan menjelaskan bahwa struktur fondasi masjid telah dirancang dengan sangat kokoh untuk menyesuaikan kondisi tanah yang menyerupai lahan basah. Ia juga menekankan pentingnya penyesuaian dengan peraturan tata ruang, termasuk keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan sistem drainase yang baik agar lingkungan masjid tetap nyaman.

Dalam hal pendanaan, Bendahara Panitia Iwan Permaana Suwarna, M.Pd. menyampaikan bahwa pihaknya tengah memproses pembukaan rekening baru untuk menjamin efisiensi dan akuntabilitas pengelolaan dana hibah dan donasi lainnya. “Rekening lama masih aktif, namun kami ingin memastikan tata kelola dana dilakukan lebih profesional,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Panitia Deden Mauli Darajat, M.A., menginformasikan bahwa komunikasi dengan pihak Kuwait terus dilakukan secara intensif. Syaikh Abdurrahman Mahfal selaku perwakilan dari Kuwait menyampaikan bahwa tanggal peletakan batu pertama akan ditentukan setelah selesainya musim haji, sesuai arahan resmi pemerintah Kuwait.

Deden juga mengungkapkan bahwa dalam tradisi Kuwait, nama masjid biasanya mengikuti nama pemberi wakaf (wakif). Namun, kemungkinan penyesuaian nama tetap terbuka sesuai kesepakatan dengan institusi penerima hibah.

“Jika tidak hadir saat peletakan batu pertama, pihak Kuwait telah menyatakan kesediaannya untuk hadir saat peresmian masjid nantinya,” ujarnya.

Dengan hadirnya dukungan hibah dari Kuwait, pembangunan Masjid PPG diharapkan menjadi simbol kerja sama lintas negara dalam memperkuat infrastruktur keagamaan di lingkungan kampus. Masjid ini tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga pusat pembinaan spiritual dan pembelajaran keislaman bagi mahasiswa, dosen, dan masyarakat sekitar. (MusAm)