BERITA FITK Online– Kamis, (8/7/2021) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Refreshment Instruktur Lokakarya Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Pendidikan Agama Islam dan Madrasah. Acara tersebut dilangsungkan secara daring melalui platform
Zoom Cloud Meeting.
Para instruktur yang mengikuti
refreshment lokakarya tersebut terdiri dari dosen PAI bidang Struktur Keilmuan PAI, PAI Kontemporer, al-Quran al-Hadis, Akidah Akhlak, Fiqh, Bahasa Arab, PGMI, PIAUD, dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Pada kegiatan tersebut akan disampaikan sosialisasi mekanisme dan teknis pelaksanaan lokakarya dan praktik LMS dalam dalam menu lokakarya.
Dalam acara tersebut, sedianya Prodi PPG FITK akan menghadirkan dua narasumber, yaitu Prof. Dr. Suyitno, M.Ag., Direktur Pendidikan Tinggi Islam dan Ahmad Zukhruf dari Panitia Nasional. Namun, pada saat acara dimulai dua narasumber tersebut batal hadir dikarenakan Suyitno dinyatakan sakit dan Zukhruf ada kegiatan lain yang lebih mendesak.
Dalam sambutannya sebagai dekan, Sururin menyampaikan harapannya untuk kegiatan PPG di LPTK UIN Jakarta berjalan dengan baik meskipun dalam kondisi covid-19.
“Bapak/Ibu yang saya hormati, kami sangat berharap bahwa kegiatan PPG yang diselenggarakan oleh LPTK FITK UIN Jakarta terutama kepada mahasiswa PPG yang sudah diamanhkan kepada kita bisa belajar dengan baik, belajar dengan optimal dan maksimal. Kami bertekad bagaimana penyelenggaraan PPG walaupun kondisi pandem seperti saat ini bisa berjalan dengan lancar. Satu hal lagi saya titip kepada Bapak/Ibu semua, kami mempunyai keinginan bagaimana mahasiswa/i kami yang diamanhkan di LPTK FITK UIN Jakarta ini kalau bisa lulus 100 persen,” tegas Sururin.
Selanjutnya, Sururin menyampaikan harapannya mengenai peningkatan jumlah lulusan PPG LPTK UIN Jakarta. “Kami sangat berharap saudara semua bisa belajar dengan baik, belajar dan bersama, karena kami berharap di pelaksanaan PPG tahun ini ada peningkatan jumlah lulusan. Sekedar informasi, tahun-tahun sebelumnya mahasiswa PPG yang berhasil lulus hanya di angka 60 persen, artinya 40 persen mahasiswa lain dinyatakan tidak lulus. Yang rugi dengan ketidaklulusan itu bukan hanya mahasiswa yang bersangkutan, namun juga negara dan FITK. Oleh karena itu, marilah kita mencari solusi, mencari cara agar jumlah lulusan mahasiswa PPG meningkat. Dan itu butuh kerja sama dan kerja keras bersama,” pungkasnya.
Dikarenakan sampai acara dimulai tidak ada narasumber dari Panas, Sururin memohon kepada seluruh instruktur lokakarya FITK UIN Jakarta untuk bergabung melalui daring ke Panlok UIN Aceh yang juga sedang melangsungkan refreshment intsruktur lokakarya. (MusAm)