Rektor UIN Jakarta: Guru Profesional Harus Jadi Penanam Nilai Islami dan Pancasilais
Auditorium Harun Nasution, BERITA FITK Online – Sebanyak 554 peserta Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Batch 2 Tahun 2024 resmi dikukuhkan sebagai Guru Profesional oleh Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Sabtu (21/6/2025). Bertempat di Auditorium Harun Nasution, acara pengukuhan ini berlangsung secara hybrid dengan dihadiri 296 peserta secara langsung (offline) dan 258 peserta lainnya mengikuti secara daring (online).
Mengangkat tema “Guru Profesional: Pilar Pendidikan Bermutu dan Berkarakter”, kegiatan ini menjadi momen penting bagi UIN Jakarta, khususnya Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), dalam menunjukkan komitmennya terhadap peningkatan mutu pendidikan nasional.
Dalam sambutannya, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., menekankan bahwa guru adalah pilar utama dalam mencerdaskan bangsa. Ia menyampaikan bahwa kecerdasan generasi muda Indonesia—baik secara intelektual, moral, maupun spiritual—terletak di tangan para guru sebagai pembentuk peradaban bangsa.
“Para guru setelah ini harus benar-benar menjaga sikap, serta menanamkan nilai-nilai kecerdasan baik Islami maupun Pancasilais kepada peserta didik,” ujar Prof. Asep menegaskan.
Lebih lanjut, Prof. Asep menyampaikan bahwa pengukuhan guru profesional ini juga mencerminkan dukungan nyata UIN Jakarta terhadap program prioritas nasional, khususnya Asta Cita Kementerian Agama. Ia menyebut bahwa salah satu aspek penting dari program tersebut adalah penguatan pendidikan berbasis ekoteologi sebagai respon terhadap krisis iklim global yang kian mengkhawatirkan.
“Krisis iklim yang menjadi isu global saat ini harus menjadi perhatian kita bersama. Para guru harus mampu menanamkan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini kepada anak-anak didik,” ungkapnya.
Rektor juga menyampaikan bahwa UIN Jakarta terus mendorong praktik-praktik pendidikan berkelanjutan di lingkungan kampus sebagai bagian dari visi institusional. Beberapa langkah konkret yang telah diterapkan meliputi penyediaan bus listrik kampus, penyediaan air isi ulang untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta upaya reformasi birokrasi dan penguatan kemandirian institusi.
“Kami berharap, bapak dan ibu guru yang baru dikukuhkan dapat turut menanamkan nilai-nilai dan prinsip UIN Jakarta, termasuk semangat keberlanjutan, digitalisasi, serta kemandirian,” pungkasnya.
Keberhasilan 557 peserta dalam menyelesaikan program PPG menjadi capaian tersendiri bagi FITK UIN Jakarta. Kegiatan ini tak hanya menjadi wujud dari suksesnya pelaksanaan PPG, tetapi juga mencerminkan peran aktif UIN Jakarta dalam membangun kapasitas tenaga pendidik di Indonesia.
Mewakili FITK, Dekan Prof. Siti Nurul Azkiyah, M.Sc., Ph.D., menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam menyukseskan program PPG, mulai dari dosen, pengelola, hingga sekolah mitra. Ia juga menekankan pentingnya menjaga semangat profesionalisme pasca pengukuhan.
“Menjadi guru profesional bukan hanya tentang memenuhi standar administrasi, tapi juga menunjukkan keteladanan dalam berpikir, bersikap, dan bertindak,” ujar Prof. Siti Nurul Azkiyah.
Para guru yang dikukuhkan diharapkan dapat menjadi agen transformasi pendidikan di berbagai pelosok negeri, membawa nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin yang selaras dengan Pancasila dan kemanusiaan universal. (MusAm)