Coffee Morning Bersama Rektor: FITK UIN Jakarta Bahas Persiapan PPG Nasional, Program Akademik, dan Penguatan Sarana

Gedung FITK, BERITA FITK Online— Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar acara Coffee Morning bersama Rektor, Prof. Asep Saepudin Jahar, Ph.D., Senin (1/9). Kegiatan yang berlangsung di Ruang Sidang lantai 2 FITK ini dihadiri pimpinan fakultas, jajaran Kaprodi-Sekprodi, dosen, hingga tenaga kependidikan.
Acara dibuka dengan sambutan Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum Dr. Yudhi Munadi, S.Ag., M.Ag., yang menyampaikan rasa syukur atas kesempatan bersilaturahmi dengan Rektor. “Kehadiran Pak Rektor di Fakultas Tarbiyah menjadi penyemangat bagi kami semua. InsyaAllah akan membawa suasana kerja lebih disiplin, aman, dan tertib,” ujarnya.

Persiapan PPG Nasional

Dalam arahannya, Prof. Asep menyampaikan bahwa pada 3 September mendatang, UIN Jakarta akan menjadi tuan rumah pembukaan perkuliahan PPG secara nasional dengan kehadiran sekitar 2.200 mahasiswa secara luring peserta PPG batch 3. “Ini seperti wisuda, jumlahnya sangat besar. Kita harus benar-benar siap menyambut tamu dari Kementerian Agama,” tegasnya.
Program Kemahasiswaan dan Akademik

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Salamah Agung, M.A., Ph.D., menambahkan bahwa mahasiswa baru akan diwajibkan mengikuti empat kegiatan penguatan selama September–Desember, termasuk tes baca Al-Qur’an dan kuliah umum dari Ketua Komnas HAM pada 13 September. Sementara untuk mahasiswa semester 7, fakultas mewajibkan program persiapan karir yang melibatkan dosen pembimbing akademik.
Dari sisi akademik, Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Yanti Herlanti, M.Pd. menekankan pentingnya keseragaman RPS sesuai kurikulum baru, optimalisasi AIS untuk mendukung akreditasi, serta evaluasi kehadiran dosen. “Kita harus mempersiapkan akreditasi 2.0 yang menuntut digitalisasi penuh, termasuk data perkuliahan dan bimbingan,” jelasnya.

Fokus pada Penguatan BTQ dan Moderasi
Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) melaporkan inisiatif khusus berupa pemetaan kemampuan baca-tulis Al-Qur’an mahasiswa, yang akan dijadikan prasyarat ujian komprehensif. Rektor mendukung ide tersebut dan mengusulkan agar diterapkan di seluruh prodi. “Malu jika ada lulusan UIN yang tidak mampu membaca Al-Qur’an dengan baik,” tandasnya.

Peningkatan Sarana dan Anggaran

Beberapa dosen menyampaikan keluhan mengenai sarana PPG, mulai dari air bersih, AC, jaringan internet, hingga kursi kuliah. Rektor menegaskan bahwa penganggaran harus berbasis kebutuhan nyata, bukan sekadar “copy-paste” dari tahun ke tahun. Ia juga menargetkan standarisasi fasilitas kelas, laboratorium, toilet, hingga penyediaan Smart TV di setiap fakultas.
“Anggaran harus berbasis kinerja, bukan pagu. Semua kebutuhan didata dan disesuaikan dengan standar agar pelayanan mahasiswa meningkat,” ujar Rektor.

Ajakan untuk Cinta UIN dan Tingkatkan Kinerja

Dalam sesi motivasi, Prof. Asep mengingatkan seluruh sivitas akademika untuk mencintai profesi dan institusi. “Mari cintai UIN dengan sepenuh hati. Kinerja kita masih rendah karena belum tumbuh rasa memiliki. Kalau kita mencintai, pasti akan bekerja lebih serius,” katanya.
Rektor juga mendorong evaluasi berkala terhadap kepuasan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan. Ia bahkan mengajak civitas untuk berpartisipasi dalam gerakan wakaf harian. “Seribu rupiah sehari, kalau dikumpulkan bersama, bisa membangun UIN,” tuturnya.

Penutup
Acara ditutup dengan sesi diskusi interaktif. Perwakilan dosen menyampaikan aspirasi terkait UKT, sarana prasarana, dan kebutuhan internet, yang langsung ditanggapi oleh Rektor dan jajaran terkait.
Coffee Morning ini menjadi forum hangat penuh keakraban, yang tidak hanya membahas isu teknis akademik dan fasilitas, tetapi juga meneguhkan kembali semangat kebersamaan dan pengabdian untuk memajukan UIN Jakarta. (AM)