Berita FITK Online – Sebanyak 140 pengawas lokal UIN Jakarta mengikuti uji coba pelaksanaan Sistem Seleksi Elektronik (SEE) Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) tahun 2020 di Gedung NICT, Tangsel pada Kamis (30/07/2020). Kepala Bagian Akademik, Drs. Rasiin dalam sambutanya mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan agar saat pelaksanaan ujiannya berjalan dengan lancar “ UM-PTKIN 2020 akan diadakan pada 3-6 Agustus mendatang, oleh karena itu perlu diadakan uji coba agar  panitia lokal dapat mengerti lebih dalam bagaimana pelaksanaan UM-PTKIN nanti,” ujarnya. Pada kegiatan ini, Kabag Akademik menjelaskan teknis mulai dari log in melalui aplikasi pengawas, sampai dengan bagaimana menegur peserta jika melanggar peraturan yang ada. Rasiin juga mengatakan bahwa pelaksanaan UM-PTKIN tahun 2020 berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Ia juga mengatakan bahwa pendaftar UM-PTKIN UIN Jakarta tahun ini sebanyak 8.759 orang. “Sebanyak 8.759 calon mahasiswa mendaftar UM-PTKIN UIN Jakarta,belum lagi yang mendaftar PTKIN lain, oleh karena itu pelaksanaan tahun ini berbeda seperti tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini para peserta dapat mengikuti ujian di rumah masing-masing dengan ketentuan yang telah ditetapkan”. ujar Rasiin. Melansir website resmi UM-PTKIN, sebanyak 59 PTKIN seluruh Indonesia akan menggelar UM-PTKIN yang akan dilaksanakan secara serentak, dengan menggunakan aplikasi yang ada. sebanyak 132929 peserta akan mengikuti ujian yang terbagi dalam tiga komponen yaitu Tes Kemampuan Dasar (TKD) yang meliputi Tes Potensi Akademik, Bahasa dan KeIslaman: Tes Kemampuan Bidang IPA dan Tes Kemampuan  Bidang IPS yang berlangsung selama 100 Menit. Masih melansir dari website resmi UM-PTKIN, sebanyak 30 program studi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta masuk kedalam pilihan di UM-PTKIN, termasuk Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Sebanyak 432 kuota dari 10 prodi masuk kedalam pilihan UM-PTKIN yang meliputi Pendidikan Agama Islam (48 kuota), Pendidikan Bahasa Arab (42 kuota), Pendidikan Bahasa Inggris (42 kuota), Pendidikan Biologi (36 kuota), Pendidikan Fisika (36 kuota), Manajemen Pendidikan (42 kuota), Pendidikan Bahasa Indonesia (42 kuota), Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (48), Pendidikan Guru MI (48 kuota) dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (48 kuota).